KELAS X (PERTEMUAN 5)

 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

INTERAKSI SOSIAL

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah membaca modul dalam pembelajaran 2 ini ananda mampu memahami dan

mengidentifikasi proses interaksi sosial di masyarakat.

B. Uraian Materi

Pada kegiatan pembelajaran ini, Ananda akan mempelajari tentang interaksi sosial.

Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu,

individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Proses tersebut terjadi

akibat adanya kebutuhan–kebutuhan yang terwujud dalam tingkah laku manusia

dalam hubungannya dengan pihak-pihak lain.

1. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi Sosial adalah Hubungan timbal balik antara individu dengan individu,

individu dengan kelompok, maupun kelompok satu dengan kelompok lainnya

Interaksi sosial dapat terjadi dalam suasana persahabatan maupun permusuhan, bisa

dengan kata-kata,jabat tangan dan bahasa isyarat. Interaksi sosial akan terjadi apabila

memenuhi dua syarat, yaitu Kontak dan Komunikasi.

a. Kontak Sosial

Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ (Bahasa Latin: bersama-sama) dan

‘tango’ (Bahasa Latin: menyentuh). Kontak dapat bersifat primer jika pihak-pihak

yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan bertatap muka, misalnya

apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Dan,

kontak sekunder yaitu apabila kontak yang terjadi memerlukan perantara. Kontak

sekunder ada dua jenis yaitu langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder

langsung terjadi apabila pihak-pihak yang mengadakan kontak dengan

menggunakan perantara dapat berkomunikasi secara langsung. Contoh dalam hal

ini adalah berkomunikasi melalui telepon seluler. Dengan ponsel orang dapat

berkomunikasi secara langsung. Kontak sekunder tidak langsung terjadi manakala

orang-orang saling berhubungan, tetapi tidak dapat secara langsung melakukan

komunikasi. Contoh dalam hal ini adalah orang-orang yang berkomunikasi melalui

surat.

b. Komunikasi

Komunikasi berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin: berhubungan). Jadi,

secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain.

Pada kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok

yang berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih ditekankan kepada bagaimana

pesannya itu diproses.

Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung (ada kontak belum tentu terjadi

komunikasi). Komunikasi memiliki maksud yang luas dibandingkan dengan kontak,

karena komunikasi dapat memiliki dan menimbulkan beberapa penafsiran yang

berbeda-beda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan

terhadap seseorang.

2. Jenis-jenis Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat terjadi antara individu degan individu, individu dengan kelompok

dan antara kelompok dengan kelompok

a. Interaksi Sosial, Individu dengan Individu

Dalam interaksi ini seorang individu akan membuat aksi kepada orang lain dengan

tujuan orang lain memberikan reaksi atas aksi yang dilakukannya. Reaksi yang muncul

dapat bersifat positif dan juga negatif. Reaksi dikatakan positif jika reaksi yang terjadi

mengarah kepada kerjasama dan dikatakan negatif jika reaksi yang terjadi mengarah

kepada pertentangan atau konflik. Contohnya

b. Interaksi sosial, individu dengan individu

1) Seorang kakak mengajari adiknya belajar menggunakan sepeda motor.

2) Seorang peserta didik bertanya kepada guru tentang hasil Ujian Tengah

Semester.

3) Seorang dokter melayani konsultasi dengan Pasien.

c. Interaksi Sosial, Individu dengan Kelompok

Dalam interaksi ini, seorang individu berinteraksi dengan kelompok. Contohnya

1) Guru yang sedang mengajarkan para peserta didik cara berpidato

2) Nara sumber mengadakan tanya jawab dengan peserta kegiatan

3) Bupati memimpin rapat kerja dengan bawahannya.

d. Interaksi Sosial, Kelompok dengan Kelompok

Dalam interaksi ini,yang muncul adalah kepentigan kelompok, sehingga kepentingan

individu-individu tidak muncul. Contohnya

1) Mahasiswa Jurusan Sosiologi & Antropologi UNY yang berkunjung di Kampus

mahasiswa Jurusan Sosiologi & Antropologi UNNES.

2) OSIS dengan Pramuka saling membantu dalam menyukseskan kegiatan tanam

1000 bibit

3. Ciri-ciri Interaksi Sosial

a. Pelakunya lebih dari satu orang.

b. Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.

c. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau tidaknya

tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.

d. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa datang) yang akan

menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial

a. Imitasi

Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru orang lain sebagai tokoh

idealnya. Imitasi cenderung tidak disadari dilakukan oleh seseorang. Imitasi

pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi keluarga. Misalnya, seorang anak sering

meniru kebiasaan orang tuanya seperti cara berbicara dan berpakaian.

 

b. Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk

menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh

yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan secara

sadar. Contoh identifikasi: seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering

mengidentifikasi dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut,

model pakaian, atau gaya dan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.

c. Sugesti

Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain

dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh

tersebut tanpa berpikir panjang.

a. Simpati

Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain.

Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok

orang atau lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah pada

peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai suatu

prestasi.


b. Empati

Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif

dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah

ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang,

sakit, susah, dan bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap simpati.

Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional.

Contoh empati adalah saat kita turut merasakan empati terhadap masyarakat

Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi.


Motivasi

Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus 

yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain 

sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut 

menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, 

rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru 

yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya siswanya 

semakin giat belajar.

sumber:https://www.google.com/search?q=gambar+motivasi+dalam+interaksi+sosial&tbm=isch&ved=

Gambar : Motivasi

Bentuk – Bentuk Interaksi Asosiatif

Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada

kesatuan dan kerjasama. Yang termasuk jenis interaksi sosial asosiatif adalah kerjasama,

akomodasi, akulturasi, dan asimilasi.

1. Kerjasama

Kerjasama adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana orang-orang atau kelompokkelompok bekerja sama, saling tolong menolong untuk mencapai tujuan bersama.

Ada beberapa jenis kerjasama antara lain

a. Kerukuran atau gotong royong, yakni bentuk kerja sama yang dilakukan secara

sukarela demi mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berkaitan langsung

dengan orang-orang yang terlibat dalam gotong royong.

b. Bargaining, yakni bentuk kerja sama berupa kegiatan perjanjian pertukaran barang

ataupun jasa dua organisasi ataupun lebih

c. Kooptasi, yakni bentuk kerja sama berupa prosedur penerimaan unsur-unsur baru di

kepemimpinan dan pelaksanaan ketatanegaraan organisasi guna menghindari adanya

konflik.

d. Koalisi, yakni bentuk kerja sama berupa kombinasi dua organisasi atau lebih yang

memiliki tujuan yang sama.

e. Joint-venture, yakni bentuk kerja sama dalam perusahaan proyek khusus, seperti

pengeboran minyak dan perhotelan.

2. Akomodasi

Akomodasi adalah proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia sebagai

upaya untuk mengatasi ketegangan. Tujuannya mengurangi perbedaan pandangan

dan pertentangan politik serta untuk mencegah terjadinya konflik.

Berikutini adalah bentuk-bentuk akomodasi beserta pengertian dan penjelasannya.

a. Koersi, yakni bentuk akomodasi yang berlangsung karena paksaan kehendak suatu

pihak terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi suatu kelompok atas

kelompok lain.

b. Kompromi, yakni bentuk akomodasi di mana pihak-pihak terlibat perselisihan

saling meredakan tuntutan sehingga tercapai suatu penyelesaian bersama dengan

cara kompromi.

c. Arbitrase, yakni bentuk akomodasi yang terjadi jika terdapat pihak-pihak yang

berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri, sehingga diundanglah

kelompok ketiga yang tidak berat sebelah untuk mengusahakan penyelesaian.

d. Mediasi, yakni bentuk akomidasi dengan melibatkan pihak ketiga untuk penengah

atau juru damai.

e. Konsiliasi, yakni bentuk akomodasi berupa upaya mempertemukan keinginan

pihak-pihak yang berselisih untuk tercapainya suat persetujuan bersama.

f. Toleransi, yakni bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi karena tanpa

disadari dan direncanakan, adanya keinginan untuk menghindarkan diri dari

perselisihan yang saling merugikan.

g. Stalemate, yakni bentuk akomodasi yang terjadi saat kelompok yang terlibat

pertentangan memiliki kekuatan seimbang, sehingga konflik akan berhenti dengan

sendirinya.

3. Akulturasi

Akulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa

menghilangkan unsur-unsur yang lama. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan

dua kebudayaan dalam waktu lama. Contoh akulturasi misalnya musik Melayu bertemu

dengan musik Portugis dibawa para penjajah sehingga menghasilkan jenis musik

keroncong.

4. Asimilasi

Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antar individu atau antar

kelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuantujuan bersama. Contoh asimilasi misalnya seni kaligrafi yang berasal dari Arab yang

berkembang dalam kebudayaan Islam di Indonesia.

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi yang lebih mengarah kepada konflik dan

perpecahan, baik individu maupun kelompok. Yang termasuk jenis interaksi sosial

disosiatif adalah :

Sumber: https://www.zonareferensi.com/bentuk-bentuk-interaksi-sosial/

Gambar:bentuk interaksi Disosiatif

1. Kompetisi

Kompetisi atau persaingan adalah bentuk interaksi sosial disosiatif dimana orangorang atau kelompok- kelompok berlomba meraih tujuan yang sama. Persaingan

dilakukan secara sportif sesuai aturan tanpa adanya benturan fisik antar pesertanya.

Contoh : pertandingan tarik tambang antar warga di lingkungan desa.

2. Kontravensi

Kontravensi adalah bentuk interaksi sosial disosiatif berupa sikap menentang dengan

tersembunyi agar tidak ada perselisihan atau konflik terbuka. Kontravensi merupakan

proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan

yang tidak diungkapkan secara terbuka.

Terdapat 5 macam kontravensi yang ada, yaitu :

a. Kontravensi umum, seperti penolakan, keengganan, protes, perlawanan, gangguan,

dan mengancam pihak lawan.

b. Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang di depan umum.

c. Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus.

d. Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia atau berkhianat.

e. Kontravensi taktis, misalnya mengejutkan kelompok lawan provokasi dan

intimidasi.

3. Konflik Sosial

Konflik sosial atau pertikaian atau pertentangan, yakni bentuk interaksi sosial disosiatif

yang terjadi karena perbedaan paham dan kepentingan antar individu atau kelompok.

Konflik ditandai dengan adanya ancaman, kekerasan dan konflik fisik antar pihak yang

bertentangan. Contoh konflik sosial misalnya antara Israel dan Palestina di mana Israel

terus menerus menyerang Palestina untuk merebut daerahnya.

Adapun bentuk-bentuk konflik atau pertentangan antara lain :

1) Pertentangan pribadi

Merupakan pertentangan yang terjadi antar inidvidu, dengan latar belakang

atau sebab yang bermacam-macam.

2) Pertentangan rasial

Yakni pertentangan yang terjadi karena kepentingan kebudayaan. Kondisi

bertambah buruk apabila terdapat salah satu ras yang menjadi golongan

minoritas.

3) Pertentangan antarkelas sosial

Yaknik pertentangan yang terjadi karena ada perbedaan kepentingan, seperti

perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh.

4) Pertentangan politik

Yakni pertentangan yang terjadi antara golongan pada masyarakat antara

negara-negara berdaulat. Misalnya seperti pertentangan yang terjadi antar

partai politik menjelang pemilu atau pertentangan antara negara.

5) Pertentangan yang bersifat internasional

Adalah pertentangan yang disebabkan oleh kepentingan yang lebih luas

menyangkut kepentingan nasional dan kedaulatan masing-masing negara.

Apabila terdapat pihak yang tidak bisa mengendalikan diri, maka akan terjadi

peperangan

C. Rangkuman

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu

dengan kelompok, maupun kelompok satu dengan lainnya. Interaksi sosial dapat terjadi

dalam suasana persahabatan maupun permusuhan, bisa dengan kata-kata,jabat tangal

dan bahasa isyarat. Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat, yaitukontak

dan komunikasi.

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

a. Pelakunya lebih dari satu orang.

b. Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.

c. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan

tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.

d. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa datang) yang akan

menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.

Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada

kesatuan dan kerjasama. Yang termasuk jenis interaksi sosial asosiatif adalah kerjasama,

akomodasi, akulturasi, dan asimilasi.

Akomodasi adalah proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia yang semula

saling bertentangan sebagai upaya mengatasi ketegangan. Tujuannya untuk mengurangi

perbedaan pandangan dan pertentangan politik serta untuk mencegah terjadinya konflik.

Akulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa

menghilangkan unsur-unsur yang lama. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan dua

kebudayaan dalam waktu lama.

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah

kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok. Yang termasuk jenis

interaksi sosial disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik sosial


SILAHKAN TULIS RANGKUMANNYA. 

RANGKUMAN, SOAL DAN JAWABAN DI KIRIMKAN KE GOOGLE CLASROOM


. Latihan Soal

Kerjakan Latihan soal untuk menguji pemahaman konsep.

1. Apakah yang dimaksud dengan Interaksi ?

2. Sebutkan ciri-ciri interaksi?

3. Faktor terbentuknya interaksi salah satunya adalah imitasi dan sugesti coba kamu

jelaskan kedua faktor tersebut ?

4. Sebutkan bentuk interaksi asosiatif ?

5. Sebutkan bentuk interaksi disosiatif ?






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas XI (Pertemuan 2)

Kelas XI (Pertemuan 7)

PERTEMUAN 12( KELAS XI)