Kelas XI (Pertemuan 2)

 KELOMPOK SOSIAL DI MASYARAKAT

PENGERTIAN

Kelompok sosial (social group) merupakan suatu himpunan atau suatu kesatuan-kesatuan manusia 

manusia yang hidup bersama, yang disebabkan oleh adanya hubungan antara mereka yang 

menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi dan adanya kesadaran untuk saling 

tolong menolong. Soial group merupakan pengumpulan atau agregasi yang teratur (internet).

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan 

saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat 

mempengaruhi perilaku para anggotanya (internet).

Kelompok sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu-individu yang saling 

berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama (internet).

Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial dari beberapa ahli.

1. Menurut Soerjono Soekanto, kelompo adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia 

yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan 

saling mempengaruhi.

2. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, istilah kelompok sosial diartikan sebagai 

kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

3. Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan individdu yang melakukan kegiatan, 

interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi 

dan berhubungan secara timbal balik (internet).

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk yang telah 

mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain. Kelompok-kelompok sosial merupakan 

himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyakut 

kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu kesadaran untuk saling tolong menolong 

Kelompok sosial mempunyai beberapa syarat antara lain (Taufiq Rahman Dhoiri:83)

Ciri-ciri Kelompok Sosial

Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut (internet) :

1. Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia 

yang lain.

2. Memiliki struktur sosial

3. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.

4. Memiliki faktor pengikat.

5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial kecil dan 

kelompok sosial besar.

Ø Proses Pembentukan Kelompok Sosial

1. Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial

2. Dorongan untuk mempertahankan hidup

3. Dorongan untuk meneruskan keturunan

4. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja (internet).

5. Dasar Pembentukan Kelompok Sosial

6. Kesatuan Genealogis atau Faktor Keturunan

7. Kesatuan Religius

8. Kesatuan Teritorial (Community)

9. Kesatuan Kepentingan (Asosiasi)

Ø Klasifikasi Kelompok Sosial

1. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota

Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.

1. Solidaritas Mekanik

Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan 

diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota 

kelompok.

1. Solidaritas Organik

Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah 

mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan 

antaranggota.

2. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok.

Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies

1. Gemeinschaft (Paguyuban)

Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim.

1. Gesellschaft (Patembayan)

Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu.

3. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri

4. In-Group

5. Out-Group

6. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Hubungan diantara Para Anggotanya.

7. Kelompok Primer

Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan memiliki 

perasaan kebersamaan.

1. Kelompok Sekunder

Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan yang sama 

sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.

5. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Sistem Hubungan

6. Kelompok Formal

Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja diciptakan, 

sehingga unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian fungsional yang 

berhubungan.

1. Kelompok Informal

Kelompok informal adalah kelmpok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat dan intim 

(internet).

1. PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Seorang sosiolog di dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak berhubungan dengan 

kelompok sosial, baik yang kecil seperti kelompok keluarga, ataupun kelompok besar seperti

masyarakat desa, masyarakat kota, bangsa dan lain. hampir semua manusia merupakan kelompok 

sosial yang dinamakan keluarga. Walaupun anggotanya menyebar, tapi pada waktu tertentu mereka 

pasti akan berkumpul. Bila mereka berkumpul, terjadilah tukar-menukar pengalaman di antara 

mereka. Pada saat demikian, terjadi bukanlah pertukaran pengalaman semata, akan tetapi para 

anggota keluarga tersebut mungkin telah mengalami perubahan-perubahan, walaupun sama sekali 

tidak disadari. Saling tukar menukar pengalaman mempunyai peranan besar di dalam pembentukan 

kepribadian orang-orang yang bersangkutan. Manusia merupakan makhluk yang tediri dari 

jasmaniah dan rohaniah. Manusia mempunyai naluri untuk senantiasa berhubungan dengan 

sesamanya. Manusia mempunyai pola berpikir yang akan mempengaruhi sikapnya (internet).

1. TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL

2. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial, dari sudut kriteria :

3. besar kecilnya jumlah anggota,

4. derajat interaksi sosial,

5. kepentingan dn wilayah,

6. berlangsungnya suatu kepentingan,

7. derajat organisasi,

8. kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.

9. tipe-tipe umum yang terdapat dalam kelompok sosial yaitu ;

– kategori statistic ; pengelompokan atas dasar cirri tertentu yang sama, seperti kelompok umur.

– kategori sosial ; kelompok individu yang sadar akan cirri-ciri yang dimiliki bersama. Misalnya 

Ikatan Dokter Indonesia.

– kelompok sosial seperti misalnya keluarga batih.

– kelompok tidak teratur ; yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu yang sama, 

karena pusat perhatian yang sama. Misalnya, sekumpulan orang yang sedang anti karcis kereta api.

– organisasi formal ; setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan 

telah ditentukan lebih dahulu. Contohnya, birokrasi (internet).

2. Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu

Seorang warga masyarakat yang asih bersahaja susunannya, secara relative menjadi anggota pula 

dari kelompok kecil lain secara terbatas. Kelompok sosial yang dimaksud biasanya atas dasar 

kekerbatan, usia, seks serta atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan yang memberikan 

prestise tertentu sesuai adat istiadat dan lembaga kemasyarakatan. Keanggotaan pada kelompok 

sosial tidak selalu bersifat sukarela. Akan tetapi, dalam hal lain seperti bidang pekerjaan, rekreasi 

dan sebagainya, keanggotaannya bersifat sukarela. Suatu ukuran lainnya bagi si individu adalah 

bahwa dia merasa lebih tertarik pada kelopok-kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan seperti

keluarga, kerabat, dan rukun tetangga dari pada misalnya dengan suatu perusahaan besar atau 

Negara (internet).

3. In-group dan Out Group

In-group adalah kelompok sosial, dengan mengidentifikasikan dirinya. Sikap in-group pada umumnya 

didasarkan pada factor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota 

kelompok.Out-group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya. 

Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati. 

Perasaan in-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar 

suatu sikap etnosentisme. In-group dan out-group dapat dijumpai di semua masyarakat, walaupun 

kepentingannyatidak selalu sama (Soerjono Soekanto:108).

4. Kelompok Primer dan Kelompok Skunder

Kelompok primer/face to face adalah kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya 

saling mengenal, dimana ada kerja sama yang erat. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok 

yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan 

secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu erat (Soerjono Soekanto:109).

5. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayanan (Gesellschaft)

Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang 

murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa 

kesatuan batin yang memang telah dikodratkan, ini bisa dijumpai di dalam keluarga, kelompok 

kekerabat, rukun tetangga dan lain sebagainya. Cirri pokok dari paguyuban adalah (Soerjono 

Soekanto:118): (1) intimate ; hubungan menyeluruh yang mesra. (2) private ; hubungan bersifat 

pribadi untuk beberapa orang saja. (3) exclusive ; hubungn tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan 

tidak untuk orang lain di luar “kita”. Tipe paguyuban ada 3, yaitu paguyupan karena ikatan darah, 

paguyuban karena tempat/wilayah yang sama dan paguyuban karena jiwa-pikiran yang sama.

Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat 

sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis, biasanya terdapat di 

dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbale-balik seperti ikatan pedagang, 

organisasi yang luas atau industry, dll (Taufiq Rahman Dhoiri:88).

6. Formal Group dan Informal Group

Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh 

anggotanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya. Sedangkan informl group tidak 

mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini biasanya terbentuk 

karena pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar bertemunya kepentingan dan pengalaman 

yang sama (Baswori:50-55).

7. Membership group dan Reference Group

Membership group merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota 

kelompok tersebut. Sedangkan reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi 

seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Antara ke dua nya ini agak sulit untuk dipisahkan. Misalnya seorang anggota politik yang kebetulan menjadi anggota DPR, DPR merupakan 

membership group baginya akan tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada reference 

groupnya yaitu partainya. Ada dua tipe umum reference group yaitu ; (1) tipe normative yang 

menemukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang dan (2) tipe perbandingan yang merupakan 

pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadinnya (Baswori:56).

8. Kelompok Okupasional dan Volunter

Kelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan 

pekerjaan sejenis, misalnya muncul kelompok seprofesi. Sedangkan kelompok volonter merupakan 

mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian 

masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya tadi. Dengan demikian, maka kelompok volonter 

akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individu, tanpa mengganggu kepentingan 

masyarakat secara umum. Kelompok volonter itu mungkin dilandaskan pada kepentingan primer 

mencakup kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, kebutuhan akan keselamatan jiwa dan 

harta benda, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri, dan 

kebutuhan akan kasih sayang. Kebutuhan sekunder misalnya adalah kebutuhan akan rekreasi 

(Soerjono Soekanto:128).



Penugasan Mandiri: 

1. Apa yang dimaksud kelompok sosial

2. Sebutkan Ciri Kelompok sosial

3. Sebutkan proses pembentukan kelompok sosial

4. Sebutkan 1 contoh dari:

-In Group dan Out Group

-Kelompok Primer dan sekunder

- Paguyuban, patembayan

-Formal Group dan Informal Group

-Membership group dan Reference Group

- Kelompok Okupasional dan Volunter


Absen Kelas XI 

1. Kelas XI IPS 3 :https://forms.gle/AmBFkH2KJt2JtcBW9

2. Kelas XI IPS 4:https://forms.gle/XakYVFSSeT26SU7z5

3. Kelas XI IPS 5: https://forms.gle/xLRz5GzS348jJtBF8



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas XI (Pertemuan 7)

PERTEMUAN 12( KELAS XI)