Sosiologi Kelas X (Pertemuan 1 02-08-21)

 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN KONSEP DASAR SOSIOLOGI

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan peserta didik mampu menjelaskan

dan menalar sejarah perkembangan dan konsep dasar sosiologi yang berfungsi

untuk mengkaji gejala sosial di masyarakat.

B. Uraian Materi

1. Sejarah Perkembangan Sosiologi

Sebelum kemunculannya, Sosiologi masih berupa ilmu yang menjadi pemikiran

para ilmuwan. Mereka memikirkan cara-cara yang bisa dilakukan agar ilmu

pengetahuan mampu mengakomodasi masyarakat dan juga menjelaskan fenomenafenomena yang terjadi di dalamnya. Pada dasarnya, latar belakang yang akhirnya

menjadi tujuan utama Sosiologi bisa dibentuk adalah agar bisa mengetahui pola

perilaku masyarakat sehingga mampu mewujudkan interaksi masyarakat yang

berhasil. Hal tersebut juga selaras dengan pengertian Sosiologi yang mengatakan

jika ilmunya mengatur tentang kehidupan masyarakat.

Istilah Sosiologi ini pertama kali diperkenalkan oleh August Comte yang

kemudian dikenal sebagai bapak Sosiologi dunia. August Comte mengatakan jika

Sosiologi merupakan ilmu yang menggunakan masyarakat sebagai objeknya.

Sebenarnya, sebelum August Comte menggagas tentang Sosiologi, Ibnu Khaldun

yang merupakan tokoh pemikir Islam telah memperkenalkan kajian tentang

masyarakat sekitar tahun 1332. Namun, memang kajian tentang Sosiologi secara

umum dan lengkap dibahas oleh August Comte.

a. Awal Perkembangan

Awal perkembangannya, Sosiologi lahir akibat adanya gejolak sosial efek

revolusi industri. Akibat revolusi tersebut banyak terjadi eksploitasi tenaga kerja

dan urbanisasi yang sangat besar. Hal ini tentunya menjadikan dunia menjadi

bergejolak dan banyak konflik-konflik baru muncul. Dari sinilah, peran ilmu

pengetahuan dibutuhkan untuk memberikan pengamatan serta pengalaman kepada

masyarakat yang kemudian dikemas dalam rancangan ilmu Sosiologi

Sumber: https://sejarah.com

Gambar: Contoh Revolusi Indust

Pada abad ke 19

Pada abad ke-19 muncul banyak sekali konflik di dunia yang mengakibatkan

perubahan sosial terjadi secara besar-besaran. Terlebih pada tahun 1798 terjadi

revolusi industri di Prancis yang menimbulkan banyak kekhawatiran di tengahtengah masyarakat. Atas dasar tersebut, Auguste Comte merancang instrument

penelitian yang digunakan untuk mempelajari pola perilaku masyarakat.

Penelitian sosial yang dilakukan secara ilmiah tersebut kemudian pada awal

abad ke-19 dikenal sebagai Sosiologi.

Sumber: https://sejarah.com

Gambar: Salah satu peristiwa dalam revolusi perancis

2. Konsep Dasar Sosiologi

Istilah sosiologi secara etimologis berasal dari kata Latin socius yang berarti

teman, kawan', dan logos yang berarti 'ilmu'. Jadi apakah yang dimaksud sosiologi?

Merujuk pada arti dua kata tersebut, maka sosiologi berarti ilmu tentang teman.

Dalam arti yang lebih luas, sosiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari

interaksi manusia di dalam masyarakat. Sosiologi bermaksud untuk mengkaji

kejadian-kejadian dalam masyarakat, yaitu persekutuan manusia yang selanjutnya

berusaha untuk mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama. Sosiologi

sebagai ilmu mulai dikenal sejak abad ke-19 dengan melepaskan diri dari filsafat.

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan

menyelidiki ikatan-ikatan antarmanusia dalam kehidupan. Sosiologi mencoba

mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk, tumbuh, dan

berubahnya kumpulan-kumpulan manusia yang hidup bersama itu, serta

kepercayaan, keyakinan yang memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama

itu dalam tiap persekutuan hidup manusia. Singkatnya, sosiologi merupakan ilmu

masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota

golongan atau masyarakat (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau

masyarakat), serta ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agama, tingkah

laku, dan kesenian atau kebudayaan masyarakat tersebut.

Beberapa konsep dasar sosiologi menurut Para Sosiolog adalah :

a. Auguste Comte

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang

mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.

b. Emile Durkheim

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara

bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu, serta

mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan.

c. Max Weber

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial. Tindakan sosial adalah

tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada

perilaku orang lain.

d. Pitirim A. Sorokin

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai:

1) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial,

misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan

ekonomi, gerak masyarakat dan politik, dan sebagainya.

2) Hubungan dan saling pengaruh antara gejala-gejala sosial dan gejala-gejala

nonsosial, misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya.

3) Ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial.

e. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan

proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

Seperti yang sudah disinggung di atas, orang pertama yang menggunakan istilah

sosiologi adalah Auguste Comte, oleh sebab itu dia dikenal dengan bapak sosiologi dunia.

Bagi para akademisi, Comte lebih dikenal sebagai filsuf dibanding sosiolog. Awalnya ia

mengembangkan suatu disiplin ilmu yang disebut fisika sosial (Ritzer, 2012), yang

kemudian dikenal dengan nama sosiologi. Sosiologi disebut fisika sosial karena mencoba

mengadopsi ilmu alam ke dalam ranah sosial. Pemikiran Comte yang terkenal adalah

mengenai hukum tiga tahap pemikiran manusia, yaitu tahap teologis menekankan

kepercayaan terhadap kekuatan supranatural , kemudian tahap metafisik menekankan

pada kekuatan-kekuatan abstrak, misalnya alam, dan tahap positivistic kepercayaan

kepada ilmu pengetahuan.

Bapak sosiologi Auguste Comte

Sumber: http://sosiologis.com/tokoh-sosiologi-klasik

Salah satu pemikir besar sosiologi yang terkenal adalah Karl Marx. Marx

merupakan seorang berkewaranegaraan Jerman. Marx bukan hanya sekedar sosiolog

belaka, melainkan ia juga dikenal sebagai filsuf dan ekonom. Kajian sosiologi yang

terkenal dari Marx adalah konflik sosial antara majikan dengan buruh. Golongan

majikan atau pemilik modal dikenal dengan istilah borjuis, sedangkan buruh dikenal

dengan istilah proletar. Konflik ini terjadi karena adanya perbedaan kepentingan dan

kesenjangan, serta adanya eksploitasi yang dilakukan borjuis terhadap proletar. Marx

juga dikenal dengan pemikirannya yang kontroversial tentang keadaan masyarakat

komunis, yaitu konsep masyarakat tanpa kelas.

Karl Marx

Sumber: http://sosiologis.com/tokoh-sosiologi-klasik

Pemikir besar lainnya adalah Emile Durkheim. Emile Durkheim merupaka orang

yang lahir di Perancis. Pemikiran yang paling dikenal dari Durkheim adalah fakta sosial.

Fakta sosial adalah suatu struktur yang berada di luar individu (eksternal), dan bersifat

memaksa. Selain fakta sosial, konsep Durkheim yang terkenal adalah pembagian kerja

(division of labor) yang merupakan bagian dari perubahan sosial masyarakat mekanik

ke masyarakat organik. Masyarakat mekanik ditandai dengan kehidupan yang masih

tradisional, kebersamaan masih kuat, dan pembagian kerja masih rendah, misalnya

berburu dan bertani. Masyarakat organik ditandai dengan kehidupan yang lebih

modern, individualitas lebih tinggi, dan pembagian kerja lebih kompleks (pekerjaan

lebih beragam). Pemikiran Durkheim ini cukup dipengaruhi oleh Comte, sehingga ia

dikenal juga sebagai ilmuan positifisik, yang mengadopsi ilmu alam misalnya statistic

dalam membangun suatu teori.

Emile Durkheim

sumber: http://sosiologis.com/tokoh-sosiologi-klasik

Tokoh berikutnya adalah Max Weber. Sama seperti Karl Marx, Weber adalah

seorang berkewarganegaraan Jerman. Kajian sosiologis yang terkenal dari Weber adalah

tindakan sosial. Weber menjelaskan bahwa terdapat empat tipe tindakan sosial yaitu:

1) Tindakan tradisional, yaitu tindakan yang dilakukan karena kebiasaan

2) Tindakan afektif, yaitu tindakan yang dilandasi oleh perasaan atau emosional

3) Tindakan berorientasi pada nilai, yaitu tindakan yang dilakukan berdasarkan

pada suatu keyakinan

4) Tindakan rasional instrumental, yaitu menggunakan alat atau cara tertentu

dalam mencapai suatu tujuan.

Max Weber

Sumber: http://sosiologis.com/tokoh-sosiologi-klasik

Hakikat Sosiologi

a. Sosiologi merupakan Ilmu Sosial, Bukan Ilmu Pengetahuan Alam, juga bukan

Ilmu Kerohanian. Perbedaan Sosiologi dengan ilmu diatas adalah pada isinya,

Sosiologi berisi tentang kemasyarakatan, berbeda dengan biologi tentang

tumbuhan, astronomi tentang ruang angkasa, dan tentu berbeda dengan ilmu

lainnya.

b. Sosiologi Termasuk ilmu Pengetahuan yang Kategoris, bukan normatif.

Artinya sosiologi membatasi pembahasan pada apa yang sedang

terjadi, bukan pada apa yang akan terjadi, juga bukan pada sesuatu yang

seharusnya terjadi. Sosiologi merupakan ilmu bebas nilai, karena tidak

mempertimbangkan baik buruknya suatu fakta.

c. Sosiologi Adalah Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science), Bukan Ilmu

pengetahuan terapan (applied Science). Artinya Sosiologi merupakan suatu

ilmu yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan

mutunya tanpa dipergunakan dalam masyarakat. Dalam Penerapannya, Ilmu

Pengetahuan terbagi menjadi dua, yaitu Murni dan Terapan. Ilmu Pengetahuan

murni adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengembangkan dan

membentuk ilmu pengetahuan secara abstrak dengan mempertinggi mutunya

tanpa digunakan secara langsung dalam kehidupan. Sedangkan Ilmu Pengetahuan

Terapan adalah Ilmu yang bertujuan untuk diterapkan dan dipergunakan dalam

kehidupan.

1) Sosiologi merupakan Ilmu Pengetahuan yang Abstrak. Artinya Sosiologi

melakukan pengamatan terhadap bentuk dan pola yang terjadi dalam

masyarakat, bukan merupakan wujud konkret.

2) Sosiologi adalah ilmu yang rasional, dan terkait dengan metode yang

digunakannya. Artinya Sosiologi tidak berlawanan dengan akal sehat dan

kenyataan yang ada, serta dalam penelitiannya menggunakan metode-metode

sosiologi.

3) Sosiologi Termasuk Ilmu Pengetahuan Umum, Bukan Ilmu Pengetahuan

Khusus. Artinya Sosiologi mempelajari gejala umum yang terjadi pada objek

studinya yaitu masyarakat. Gejala umum yang dipelajari lebih ditekankan pada

interaksi yang terjadi.

Objek Kajian dan Pokok Kajian Sosiologi

Objek kajian sosiologi adalah manusia. Ilmu pengetahuan yang objek kajiannya

adalah manusia bukan hanya sosiologi semata, namun letak perbedaan sosiologi

dengan ilmu lain yang mempelajari manusia juga adalah sosiologi mempelajari

aspek sosial dari manusia, atau lebih sering disebut dengan masyarakat.

Ciri-ciri Sosiologi

Sosiologi sebagai suatu disiplin ilmu tentulah memiliki ciri-ciri atau karakteristik

yang ilmiah. Berikut adalah empat ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu:

a. Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi sebagai ilmu dilandasi pada

observasi kenyataan dan tidak bersifat spekulatif atau mengira-ngira suatu

kebenaran. Jadi kebenaran yang diuji haruslah berdasar penelitian ilmiah.

b. Sosiologi bersifat teortitis, artinya ilmu pengetahuan dibangun menjadi sebuah

teori (abstraksi) yang disusun secara logis untuk tujuan mencari sebab akibat

dari suatu fenomena sosial.

c. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya disusun berdasarkan teori-teori yang sudah

ada sebelumnya. Sebagai ilmu pengetahuan yang dinamis, sosiologi berkembang

dari teori yang sudah ada, yang kemudian dikritisi, diperbaiki, agar teori-teori

tersebut dapat lebih relevan mengikuti perkembangan jaman.

d. Sosiologi bersifat nonetis, artinya sosiologi mempersoalkan fakta yang terjadi di

masyarakat, bukan tentang baik dan buruknya fakta.

C. Rangkuman

1. Sejarah perkembangan sosiologi

Awal Perkembangan

Awal perkembangannya, Sosiologi lahir akibat adanya gejolak sosial efek

revolusi industri. Akibat revolusi tersebut banyak terjadi eksploitasi tenaga kerja

dan urbanisasi yang sangat besar. Hal ini tentunya menjadikan dunia menjadi

bergejolak dan banyak konflik-konflik baru muncul. Dari sinilah, peran ilmu

pengetahuan dibutuhkan untuk memberikan pengamatan serta pengalaman

kepada masyarakat yang kemudian dikemas dalam rancangan ilmu Sosiologi.

Pada abad ke 19

Pada abad ke-19 muncul banyak sekali konflik di dunia yang mengakibatkan

perubahan sosial terjadi secara besar-besaran. Terlebih pada tahun 1798 terjadi

revolusi industri di Prancis yang menimbulkan banyak kekhawatiran di tengahtengah masyarakat. Atas dasar tersebut, August Comte merancang instrument

penelitian yang digunakan untuk mempelajari pola perilaku masyarakat.

Penelitian sosial yang dilakukan secara ilmiah tersebut kemudian pada awal

abad ke-19 dikenal sebagai Sosiologi.

2. Konsep Dasar Sosiologi

Beberapa konsep dasar sosiologi menurut Para Sosiolog adalah :

a. Auguste Comte Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai

makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan

sesamanya.

b. Emile Durkheim Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta

sosial merupakan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di

luar individu, serta mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan

3. Hakikat Sosiologi

Sosiologi merupakan Ilmu Sosial, Bukan Ilmu Pengetahuan Alam, juga bukan Ilmu

Kerohanian.

Sosiologi Termasuk ilmu Pengetahuan yang Kategoris, bukan normatif. Artinya

sosiologi membatasi pembahasan pada apa yang sedang terjadi, bukan pada apa yang

akan terjadi, juga bukan pada sesuatu yang seharusnya terjadi.

Sosiologi Adalah Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science), Bukan Ilmu

pengetahuan terapan (applied Science). Artinya Sosiologi merupakan suatu ilmu

yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan

mutunya tanpa dipergunakan dalam masyarakat.

Sosiologi merupakan Ilmu Pengetahuan yang Abstrak. Artinya Sosiologi

melakukan pengamatan terhadap bentuk dan pola yang terjadi dalam masyarakat,

bukan merupakan wujud konkret.

Sosiologi adalah ilmu yang rasional, dan terkait dengan metode yang

digunakannya. Artinya Sosiologi tidak berlawanan dengan akal sehat dan kenyataan

yang ada, serta dalam penelitiannya menggunakan metode-metode sosiologi.

sosiologi Termasuk Ilmu Pengetahuan Umum, Bukan Ilmu Pengetahuan Khusus.

Artinya Sosiologi mempelajari gejala umum yang terjadi pada objek studinya yaitu

masyarakat. Gejala umum yang dipelajari lebih ditekankan pada interaksi yang terjadi.

4. Objek Kajian

Objek kajian sosiologi adalah manusia. Ilmu pengetahuan yang objek kajiannya adalah

manusia bukan hanya sosiologi semata, namun letak perbedaan sosiologi dengan ilmu

lain yang mempelajari manusia juga adalah sosiologi mempelajari aspek sosial dari

manusia, atau lebih sering disebut dengan masyarakat.

5. Ciri-ciri Sosiologi

a. Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi sebagai ilmu dilandasi pada observasi

kenyataan dan tidak bersifat spekulatif atau mengira-ngira suatu kebenaran.

b. Sosiologi bersifat teortitis, artinya ilmu pengetahuan dibangun menjadi sebuah

teori (abstraksi) yang disusun secara logis untuk tujuan mencari sebab akibat dari

suatu fenomena sosial.

c. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya disusun berdasarkan teori-teori yang sudah

ada sebelumnya.

d. Sosiologi bersifat nonetis, artinya sosiologi mempersoalkan fakta yang terjadi di

masyarakat, bukan tentang baik dan buruknya fakta.

6. Hubungan sosiologi dengan ilmu sosial lain

a. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Antropologi

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat selalu berkebudayaan.

Masyarakat dan kebudayaan tidak sama, tetapi berhubungan sangat erat.

Masyarakat menjadi kajian pokok sosiologi dan kebudayaan menjadi kajian pokok

antropologi. Jika diibaratkan sosiologi merupakan tanah untuk tumbuhnya

kebudayaan. Kebudayaan selalu bercorak sesuai dengan masyarakat.

b. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sejarah

Salah satu metode yang digunakan dalam sosiologi adalah metode historis. Dalam

hal ini para sosiolog selalu memberikanpersoalan sejarah kepada ahli sejarah

sehingga ilmu sejarah dipengaruhi oleh perkembangan sosiologi. Oleh karena itu

antara sejarah dan sosiologi mempunyai pengaruh timbal balik. Keduanya

mempelajari kejadian dan hubungan yang dialami masyarakat/manusia.

c. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Politik

Ilmu politik mempelajari satu sisi kehidupan masyarakat yang menyangkut soal

kekuasaan meliputi upaya memperoleh kekuasaan, mempertahankan kekuasaan,

dan bagaimana menghambat penggunaan kekuasaan.

d. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan

yang beraneka ragam dengan keterbatasan barang dan jasa yang tersedia.

Misalnya ilmu ekonomi berusaha memecahkan persoalan yang timbul karena

tidak seimbangnya persediaan pangan dengan jumlah penduduk, serta

mempelajari usaha menaikkan produksi guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Adapun sosiologimempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan.

Sosiologi mempelajari bagaimana manusia berinteraksi, bekerja sama, bersaing

dalam upaya-upaya pemenuhan kebutuhan.

D. Penugasan Mandiri

Untuk memahami pembelajaran kali ini Ananda dapat mengerjakan tugas mandiri

dengan mempelajari materi yang ada pada modul ini

Perhatikan gambar berikut.

Gambar 1. Gambar 2.

Dari kedua gambar tokoh sosiologi tersebut, jelaskan teori yang di kemukan dengan

benar.

No Tokoh sosiologi Teorinya

1

2

A. Latihan Soal

Kerjakan Latihan soal untuk menguji pemahaman konsep. Kemudian

Cocokkanlah jawabanmu dengan modul ini atau tanyakan pada guru Mata Pelajaran

Sosiologi!

1. Sebutkan dua peristiwa penting yang mendorong lahirnya sosiologi dunia ?

2. Apa yang dimkasud dengan ilmu sosiologi ?

3. Sosiologi mempunyai empat ciri ilmu, salah satunya adalah ilmu sosiologi yang

selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan.

Ciri sosiologi tersebut dikenal dengan istilah apa ?

4. Sebutkan hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan ?

5. Apa yang dimaksud dengan sosiologi bersifat non-etis sebagai ilmu pengetahuan

tentang masyarakat ?

A. Penilaian Diri

Setelah Kamu mempelajari materi pada bab ini, isilah penilaian diri dengan

jujur dan bertanggung jawab yang berisi tentang pemahaman materi dengan

memberikan tanda centang ( √ ) pada tabel berikut.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah kamu telah mengerti dalam memahami

perkembangan sosiologi ?

2 Apakah kamu telah menguasai konsep dasar sosiologi ?

3 Apakah kamu telah menguasai ciri-ciri sosiologi ?

4 Apakah kamu mampu menegtahui tokoh-tokoh sosiologi ?

5 Apakah kamu mampu membedakan hakikat dan ciri-ciri

sosiologi ?

Jika kamu menjawab “Ya” maka kamu dapat belajar lebih dengan

mempertahankannya dan dapat melanjutkan pembelajaran berikutnya dan

sebaliknya bila kamu menjawab “Tidak” maka segera lakukan pembelajaran ulang

(review).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas XI (Pertemuan 2)

Kelas XI (Pertemuan 7)

PERTEMUAN 12( KELAS XI)