Sosiologi Kelas XI (Pertemuan 1 02-08-21)

 BAB 1 KELOMPOK SOSIAL

1. Pengertian Kelompok Sosial

Dapat kita katakan bahwa sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan 

pokok bagi kehidupannya, yaitu:

1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya,

2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.

Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang mendorong manusia untuk 

membentuk kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau social group. Berikut 

pandangan para ahli tentang pengertian kelompok sosial:

1. Paul B. Horton: Kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik (misal, sekelompok 

orang yang sedang menunggu bus kota).

2. Roland L. Warren: Satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan 

memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara keseluruhan.

3. Robert K. Merton: Kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling beriteraksi sesuai 

dengan pola yang telah mapan.

2. Syarat dan Ciri Kelompok Sosial

Robert K. Merton menyebutkan ada tiga kriteria, yaitu:

1. Memiliki pola interaksi,

2. Pihak yang berinteraksi mendifinisikan dirinya sebagai anggota kelompok, dan

3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok.

Menurut Merton, kelompok berbeda dengan perkumpulan. Perkumpulan adalah sejumlah orang 

yang mempunyai solidaritas berdasarkan nilai bersama serta memiliki kewajiban moral untuk 

menjalankan peran yang diharapkan. Di dalam perkumpulan tidak ada unsur interaksi yang menjadi 

kriteria utama bagi kelompok. Kelompok juga berbeda dengan kategori sosial yang merupakan 

suaatu himpunan peran yang mempunyai ciri sama, seperti jenis kelamin atau usia. Diantara 

himpunan orang-orang yang berperan itu, ada interaksi.

Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial 

apabila memiliki beberapa persyaratan berikut:

1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.

2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu.

3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok, sehingga 

hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa kepentingan yang 

sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.

3. Tipe-tipe Kelompok Sosial

Klasifikasi Durkheim

Durkheim membagi kelompok sosial menjadi 2: kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas 

mekanikal dan solidaritas organic. Solidaritas mekanikal merupakan ciri dari masyarakat yang masih 

sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Tiap-tiap kelompok dapat memenuhi keperluan 

mereka masing-masing tanpa memerlukan bantuan atau kerja sama dengan kelompok dari luar. 

Dalam masyarakat yang menganut solidaritas mekanik, yang diutamakan adalah persamaan sikap 

dan perilaku. Seluruh warga diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu kesadaran bersama.

Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk 

solidaritas ini bersifat mengikat, sehingga unsur-unsur di dalam masyarakat tersebut saling 

bergantung. Oleh karena itu, ketiadaan salah satu unsur akan mengakibatkan gangguan pada 

kelangsungan hidup bermasyarakat. Pada masyarakat ini, ikatan utama yang mempersatukan bukan 

lagi kesadaran kolektif, melainkan kesepakatan yang terjadi di antara berbagai profesi.

1. Klasifikasi Ferdinand Tonnies

Menurut Ferdinand Tonnies, kelompok di dalam masyarakat dibagi menjadi 2:

1. Gemeinschaft, merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif, yang 

dibawa sejak lahir. Contohnya ikatan perkawinan, agama, bahasa, adat, dan rumah tangga.

2. Gesellschaft, merupakan kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan 

hadir bersama, tetapi setiap orang tetap mandiri. Bersifat sementara dan semu. Contohnya 

ikatan pekerja dan ikatan pengusaha.

4. Hubungan Antarkelompok dalam Masyarakat

Dimesni Hubungan Antarkelompok

Menurut Kinloch, hubungan antar kelompok memiliki beberapa kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria fisiologis, mecakup kelompok pada persamaan jenis kelamin laki-laki dan 

perempuan, usia (tua-muda), dan ras.

2. Kriteria kebudayaan, mencakup kelompok yang diikat oleh persamaan kebudayaan, seperti 

kelompok etnik (Batak, Minangkabau, Sunda, Ambon, dll).

3. Kriteria ekonomi, dibedakan antara mereka yang memiliki kekuasaan ekonomi dari yang 

tidak memiliki kekuasaan ekonomi.

4. Kriteria perilaku, didasarkan pada cacat fisik, cacat mental, dan penyimpangan terhadap 

aturan masyarakat.

5. Pola Hubungan Antarkelompok

Michael Banton mengemukakan bahwa terdapat berbagai kemungkinan pola hubungan 

antarkelompok ras. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Akulturasi, terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur dan 

berpadu.

2. Dominasi, terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Contohnya kedatangan 

bangsa Eropa ke benua Afrika dan Asia untuk memperoleh suber daya alam yang kemudian 

dilanjutkan dengan mendominasi penduduk setempat. Dalam hal ini, Kornblum menyatakan 

bahwa terdapat 4 macam kemungkinan proses yang dapat terjadi dalam suatu hubungan 

antarkelompok:

3. Genosida: pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu.

4. Pengusiran: contohnya pengusiran warga Palestina oleh pemerintah Israel dari tepi Barat 

Sungai Jordan.

5. Perbudakan: contohnya sistem kerja rodi yang dilakukan pada penjajahan Jepang di 

Indonesia.

6. Segresi: pemisahan antara kulit putih dengan kulit hitam di Afrika.

7. Asimilasi: interaksi antara dua kelompok yang berbeda kebudayaan sehingga memunculkan 

campuran.

8. Paternalisme adalah suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras 

pribumi. Pola ini muncul apabila kelompok pendatang, yang secara politik lebih kuat, 

mendirikan koloni di daerah jajahan.

9. Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam 

masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut.

10. Pluralisme adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan 

hal perdata masyarakat. Akan tetapi, pola hubungan ini lebih terfokus pada kemajemukan 

kelompok ras daripada pola integrasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas XI (Pertemuan 2)

Kelas XI (Pertemuan 7)

PERTEMUAN 12( KELAS XI)