Kelas XI (Pertemuan 8)
Kesetaraan dan Harmoni Sosial dalam Masyarakat Multikultural
Agar harmoni sosial terwujud dalam masyarakat, maka prinsip kesetaraan harus diterapkan
ditengah-tengah diferensiasi dan stratifikasi sosial.
Dinamika Masyarakat Indonesia
Sejarah perkembangan masyarakat Indonesia menunjukan bahwa potensi konflik antar kelompok
masyarakat di Indonesia cukup besar. Konflik tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :
Harga diri dan kebanggaan kelompok terusik
Perbedaan pendirian atau sikap
Perbedaan kebudayaan yang dimiliki setiap etnis
Benturan kepentingan (politik, ekonomi dan kekuasaan)
Perubahan yang terlalu cepat sehingga mengganggu keseimbangan sistem dan kemapanan
Mewujudkan Masyarakat Multikultural
Ditengah pontensi konflik yang memungkinkan bagi bangsa kita, maka usaha untuk membentuk
suatu masyarakat multikultural menjadi sangat penting. Secara sederhana, masyarakat multikultural
dapat dimengerti sebagai masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem
norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multikultural merupakan bentuk dari
masyarakat modern yang anggotanya terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama, dan
budaya. Mereka hidup bersama dalam wilayah local maupun nasional. Bahkan, mereka juga
berhubungan dengan masyarakat internasional, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Multikulturalisme tidak hanya bermakna keanekaragaman (kemajemukan), tetapi juga
kesederajatan antarperbedaan. Dalam multikulturalisme terkandung pengertian bahwa tidak ada
sistem norma dan budaya yang lebih tinggi daripada budaya lainnya, atau tidak ada sesuatu yang
lebih agung dan luhur daripada yang lain. Semua perbedaan adalah sederajat. Kesederajatan dalam
perbedaan merupakan jantung dari multikulturalisme.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perlunya Masyarakat Multikultural
Menurut Tilaar, sekurang-kurangnya ada tiga hal yang mendorong berkembang pesatnya pemikiran
multikulturalisme, yaitu HAM, globalisme, dan demokratisasi. Namun demikian, idealism
masyarakat multikultural dalam kenyataannya menemui banyak hambatan, diantaranya :
Sikap menganggap budaya sendiri lebih baik
Pertentangan antara budaya barat dan timur
Plularisme dianggap sebagai sesuatu yang eksotis
Pandangan yang paternalistis
Mencari apa yang disebut indigenous culture, mencari sesuatu yang dianggap asli
Pandangan negative penduduk asli terhadap orang asing yang dapat berbicara mengenai
kebudayaan penduduk asli
Manfaat masyarakat multicultural
1. Melalui hubungan yang harmonis antarmasyarakat, dapat digali kearifan budaya yang
dimiliki oleh setiap budaya
2. Memunculkan penghargaan terhadap budaya lain sehingga muncul sikap toleransi
3. Menjadi benteng pertahanan terhadap ancaman yang timbul dari budaya capital
4. Menjadi alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera
5. Mengajarkan suatu pandangan bahwa kebenaran itu tidak dimonopoli oleh satu orang atau
kelompok saja
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang multikultural, negara yang kaya
akan keberagaman suku bangsa di dalamnya. Yang mana Setiap suku bangsa mempunyai keunikan
sendiri sendiri, berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut sangatlah luas cakupannya. Mencakup
perbedaan agama, ras, suku, adat istiadat, bahasa, dan sebagainya. Indonesia adalah negara yang
beragam, termasuk didalamnya adalah keragaman akan kebudayaan. Berdasarkan kamus besar
Bahasa Indonesia , ragam berarti macam atau jenis. Ada tiga macam yang mengambarkan
masyarakat yang majemuk yaitu masyarakat Plural, masyarakat Heterogen, dan masyarakat
multukultural. Pluralitas yaitu, mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu ( many). Heterogen
yaitu, menunjukkan bahwa keberadanya yang lebih dari satu berbeda-beda , bermacam-macam dan
bahkan tidak dapat disamakan.multikultural, inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima
kelompok lain secara sama tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa,
ataupun agama. Multikulturalisme memberikan penegasan bahwa dengan adanya perbedaan itu
manusia adalah sama dan secara di ruang publik, menekankan pengakuan dan penghargaan pada
perbedaan.
Ketidaksamaan sosial yang terdapat di masyarakat dapat dikaji menjadi dua bagian yaitu:
1. Ketidaksamaan sosial horizontal adalah perbedaan antarindividu atau kelompok yang tidak
menunjukan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah. Ketidaksamaan sosial
horizontal disebut juga dengan differensiasi sosial.
2. Ketidaksamaan sosial vertikal adalah perbedaan antar individu atau kelompok yang
menunjukan adanya tingkatan lebih rendah atau lebih tinggi. Ketidaksamaan sosial vertical
disebut juga dengan stratifikasi sosial.
Menurut nasikun dalam bukunya sistem sosial Indonesia (2006) menyatakan bahwa masyarakat
majemuk merupakan suatu masyarakat yang menganut sistem nilai yang berbeda diantara berbagai
kesatuan sosial yang menjadi anggotanya sehingga para anggota masyarakat tersebut kurang
memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai suatu keseluruhan, kurang memiliki homogenitas
kebudayaan, atau bahkan kurang memilii dasar-dasar untuk memahami satu sama lain. Dengan cara
lain yang lebih jelas, pierre L. Van den Berghe menyebutkan beberapa karakteristik dari sifat-sifat
suatu masyarakat majemuk , yaitu sebagai berikut:
1. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok yang seringkali memiliki subkebudayaan
yang berbeda satu dengan yang lain.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi bagi ke dalam lembaga lembaga yang bersifat
nonkomplementer.
3. Secara relatif seringkali mengalami konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lain.
Dalam menghadapi fenomena keberagaman pada masyarakat tersebut, maka sangatlah diperlukan
adanya suatu penerapan konsep terkait dengan kesetaraan untuk menyetarakan perbedaan
tersebut. Konsep kesetaraan disini adalah pandangan masyarakat yang menerangkan bahwa setiap
manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang. Pada dasarnya
setiap manusia memiliki hak-hak dasar yang sama antara satu individu dengan individu lainnya. Hak
dasar ini disebut juga dengan hak asasi manusia. Dengan adanya pemahaman masyarakat mengenai
hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap individu, maka diharapkan dapat menciptakan harmoni sosial
dalam masyarakat.
Prinsip-prinsip kesataraan perlu diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti
dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk. Kemajemukan dalam masyarakat sangat
rentan terhadap perpecahan jika prinsip kesetaraan tak diterapkan dalam masyarakat tersebut.
Perlakuan diskriminatif terhadap kelompok tertentu merupakan salah satu bentuk tak
diterakapkannya prinsip kesetaraan dalam suatu masyarakat.
Upaya untuk menghindari adanya perpecahan di masyarakat yang diakibatkan adanya keberagaman
dapat ditempuh melalui pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat. Pembangunan
yang dilakukan tidak hanya sebatas pada pembangunan fisik seperti infrastruktur yang tersedia di
Indonesia saja, melainkan juga menyentuh aspek keselarasan, keserasian dan keseimbangan dengan
kehidupan sesama masyarakatnya. Pembangunan juga dilaksanakan dan diperuntukkan bagi semua
lapisan masyarakat, sehingga nantinya akan terwujud harmonisasi dan kesejahteraan bersama.
Kesetaraan memandang individu sebagai manusia dengan derajat yang sama satu sama lain. Prinsip
kesetaraan meniadakan hirearki atau jenjang sosial yang dimiliki oleh seseorang baik berupa ras,
suku bangsa, kebangsawanan ataupun kekayaan dan kekuasaan. Masalah keberagaman yang terjadi
di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh beberapa faktor seperti perbedaan suku bangsa,
bahasa, status sosial dan mata pencaharian.
Adapun sesuatu yang sesuai dengan keinginan masyarakat umum, seperti keadaan tertib, teratur,
aman dan nyaman dapat disebut sebagai suatu kehidupan yang penuh harmoni. Dengan demikian
maka harmoni sosial adalah kondisi dimana individu hidup sejalan dan serasi dengan tujuan
masyarakatnya.
Harmoni sosial disini juga terjadi dalam masyarakat yang ditandai dengan solidaritas. Secara
etimologis, solidaritas adalah kekompakan atau kesetiakawanan. Kata solidaritas menggambarkan
keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang berdasarkan pada perasaan moral dan
kepercayaan yang dianut bersama.
Perbedaan memang wajar dalam kehidupan sosial di masyarakat. Terlebih pada masyarakat
Indonesia. Perbedaan dan keragaman sosial dalam kehidupan masyarakat bukanlah penghalang
untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat tersebut. Penerapan prinsip-prinsip
keseteraan merupakan salah satu jalan untuk menciptakan keharmonisan. Hal ini disebabkan karena
dalam prinsip setiap orang mendapat perlakuan dan diperlakukan sama tanpa pandang bulu.Sebagai
anggota masyarakat, kamu wajib menjaga keharmonisan dalam lingkungan masyarakat. Beberapa
sikap yang dapat dilakukan untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat, antara lain:
1. Adanya kesadaran mengenai perbedaan sikap, watak, dan sifat.
2. Menghargai berbagai macam karakteristik masyarakat.
3. Bersikap ramah dengan orang lain
4. Selalu berfikir positif
silahkan tulis rangkuman dari materi, dan kirimkan lewat google clasroom. jangan lupa absen.
terimakasih
Absen kelas XI
1. XI IPS 3 : https://forms.gle/AmBFkH2KJt2JtcBW9
2. XI IPS 4 : https://forms.gle/Kq3p2FWQksVkQDHZ6
3. XI IPS 5 : https://forms.gle/6UFHzjGBS3toafNN8
Komentar
Posting Komentar